Selasa, 20 Maret 2018

Local food 08/03/2018


Coto makassar


Keberadaan Coto Makassar diawal kemunculannya masih menjadi pertanyaan besar, dimana dan sejak kapan coto makassar ini pertama kali di hidangkan. Coto makassar sendiri merupakan hidangan yang tergolong seni ketata bogaan yang sangat tinggi, yang tergolong sebagai makanan rakyat biasa atau umum. Namun coto makassar ini pula sering menjadi hidangan bagi kalangan istana di kerajaan Gowa dahulu.


Coto Makassar diduga pula telah ada sejak Somba Opu (pusat Kerajaan Gowa) berjaya pada tahun 1538 hingga terhidangkan dalam bentuk warung-warung yang ada sekarang dibeberapa pinggiran jalan. Sajian coto makassar diduga terpengaruh pula oleh makanan cina yang telah datang di abad 16, ini terlihat dari sambal yang digunakan yakni sambal tao-co merupakan bagian dari ketata bogaan Cina yang mempengaruhi budaya ketata bogaan Makassar.


Khasnya rasa dari kentalnya coto Makassar dari ramuan rempahnya yang juga berfungsi sebagai penawar zat kolesterol yang terdapat dalam hati, babat, jantung, limpah dsb. Rasa khas inilah yang menurut dugaan bahwak keberadaan soto babat dari Madura, soto Tegal, soto Betawi, terinspirasi dari coto makassar karena dahulu dibawa oleh para pelaut kedaerah tempa tsoto yang lain berada sehingga diduga bahwa coto Makassar itu “lebih tua” dari pada soto di persada Nusantara ini.


Tidak hanya di Makassar aja , di Bandung pun ada dan Jakarta, nihh alamatnya.Sop Konro Marannu terletak di Jl. R.E. Martadinata (Riau) No. 62, Bandung. Dekat dengan patung tunas kelapa, seberang Restoran Padang Sederhana, tepat di sebelah Circle-K. Harga untuk seporsi coto makassar Rp15.950,- dan satu buah ketupat Rp1.650,-. Dan Resto Coto Makassar Jl. Soekarno Hatta, Bandung. Dan RM Marannu dan RM Karebosidi Jl Boulevard Kelapa Gading, Jakarta. Coto Makassar 135 Jl. Senen Raya, dekat Stasiun Senen, Jakarta.



                          Papiong




Pa'piong adalah masakan khas Toraja yang terdiri atas daun miana (Coleus blumei) dicampur dengan daging babi, ayam kampung atau ikan mas. Daging di dalamnya tercerai berai dan bercampur dengan parutan kelapa yang menguning karena bumbu. Bumbu yang digunakan antara lain rajangan bawang merah dan bawang putih, garam, potongan jahe, dan batang serai untuk menghilangkan bau amis. Setelah dibungkus daun miana, pa'piong dimasukkan ke dalam batang bambu dan dibakar.

Pa’piong dulunya disajikan pada acara-acara penting atau upacara- upacara adat. Namun sekarang, pa' piong telah disajikan secara awam oleh masyarakat Toraja.

Daun miana berwarna ungu dan rasanya agak pahit. Piong sendiri di Toraja berarti sejenis lemang.
.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar